Senin, 01 November 2010

PUISI BL " DARI SEORANG BADMINTON FREAK "

Tak perlulah kau ajak aku nonton romantisnya konser Andrea Bocelli,
Cukuplah bila kau mau menemaniku seharian nongkrong di stadion bulutangkis.

Tak perlulah kau bangun sebuah istana megah untukku,
Cukuplah bila kau hadiahi aku TV Kabel agar dapat menonton siaran turnamen bulutangkis luar negeri yang jarang disiarkan TV Indonesia.

Tak perlulah kau hadiahi aku cincin berlian,
Cukuplah bila kau belikan aku seperangkat raket Yonex yang biasa dipakai Lin Dan.

Tak perlulah kau ajak aku ke restoran mahal untuk candle light dinner,
Cukuplah bila kau dapat bergembira bersamaku menonton kejuaraan Thomas Uber.

Tak perlulah kau bacakan bait-bait indah puisi Khalil Gibran,
Cukuplah bila kau bacakan release rangking WBF tiap minggunya.

Tak perlu kau merangkai puisi indah untukku,
Cukuplah bila kau bantu aku merangkai kata-kata unik di spanduk suporter yang akan kubentang di kejuaraan All England.

Tak perlulah kau belikan aku gaun mahal,
Cukuplah bila kau bersedia mendapatkan tanda tangan Bao Chun Lai, Roman Spitko, atau Taufik Hidayat untukku.

Tak perlulah kau kirim berjuta-juta mawar merah untukku,
Cukuplah bila kau bantu agar aku dapat berfoto bersama Maria Kristin.

Tak perlulah kau berlutut di hadapanku dan mencium tanganku.
Cukuplah bila kau ijinkan aku mengecat pipiku, mengenakan atribut heboh, dan berteriak-teriak penuh semangat di bangku suporter kala kejuaraan badminton berlangsung.

Tak perlulah kau berdiri di bawah sinar rembulan untukku, menyanyikan sebuah lagu romantis,
Cukuplah bila tak kau anggap konyol ideku mengepel lapangan bulutangkis.

Tak perlulah kau ubah dirimu agar tampak sempurna dihadapanku,
Cukuplah bila kau terima aku apa adanya, termasuk kegilaanku akan bulutangkis.