Senin, 13 September 2010

"Maraknya Kisah Cinta Sesama Pemain Bulu Tangkis"

Dari Pengantin Olimpiade hingga Pasangan Juara Dunia

Witing trisna jalaran saka kulina. Demikian pepatah Jawa untuk menggambarkan kisah cinta yang tumbuh karena kebiasaan bertemu. Tidak hanya dimonopoli oleh suku Jawa, pebulu tangkis kelas dunia dari berbagai negara pun bisa terlibat dalam kisah cinta dengan dasar kulina itu.

FEMI D.-A. EFENDI, Jakarta

"I have a girlfriend also, her name is Wong Mew Choo". Demikian pengakuan tunggal pria terbaik Malaysia Lee Chong Wei yang dilansir dalam situs pribadinya. Juara Indonesia Terbuka 2007 itu terang-terangan mengakui bahwa Mew Choo adalah kekasihnya. Seperti halnya Chong Wei, Mew Choo adalah andalan Malaysia di nomor tunggal wanita.




Itu bukan kisah cinta pertama antarpebulu tangkis. Jauh sebelumnya, pada 1992, kisah cinta yang lebih dramatis terajut di Olimpiade Barcelona. Alan Budikusuma dan Susy Susanti berhasil mengawinkan emas tunggal pria dan wanita. Mereka lantas dikenal sebagai pengantin Olimpiade.




Kisah cinta itu tidak berhenti di lapangan saja. Mereka melanggengkan hubungan tersebut di altar pernikahan pada 9 Februari 1997. "Sudah terlalu lama pacaran, apa lagi kalau bukan menikah," kenang Susy.

Susy yang kini menjadi manajer Tim Uber Indonesia itu tidak menampik anggapan bahwa kisah cintanya berawal dari kerapnya pertemuan di pelatnas dengan Alan.

Di belahan dunia lain, dari Asia Timur, kisah cinta dua insan bulu tangkis terjalin di Korea Selatan (Korsel). Pelatih Timnas Korsel Ra Kyung Ming beristri Kim Dong Moon. Sebelumnya, mereka adalah pasangan di ganda campuran.



Dengan teknologi informasi yang kian maju, pebulu tangkis pelatnas sejatinya bisa memiliki pandangan luas. Jadwal ketat latihan selama enam hari dalam sepekan seharusnya tidak membuat pergaulan mereka terbatas antarsesama pemain pelatnas saja.
Namun, hal itu tidak mematikan munculnya kisah cinta lokasi. Kedekatan dan perasaan senasib membuat banyak kisah cinta terajut di karpet hijau.
Di Pelatnas PB PBSI Cipayung saja, ada beberapa hubungan spesial antarpemain. Maria Kristin Yulianti dikabarkan pernah menjalin asmara dengan Simon Santoso. Namun, keduanya telah putus kini.
Kisah cinta Maria dengan Simon masih menyisakan cerita. Hal tersebut terjadi ketika Indonesia menjadi runner-up Piala Sudirman 2007. Kala itu, Maria harus menghadapi tunggal Inggris Tracey Hallam pada babak semifinal di Glasgow, Skotlandia. Ketika itu, tim Indonesia miskin suporter.
Sewaktu Maria bertanding, Simon mulai mengetuk-ngetukkan botol kosong ke bangku. Tindakan Simon tersebut diikuti oleh pemain Indonesia lain untuk membuat suasana menjadi meriah. "Itu kisah lama," kilah Simon.


Sewaktu Tim Uber bertanding pada semifinal Kamis (15/5), Tommy Sugiarto yang menjadi tunggal keempat Tim Thomas turut hadir meski malam berikutnya harus melawan Korsel. Kabarnya, dia sedang memadu kasih dengan tunggal wanita ketiga Indonesia Pia Zebadiah. Keduanya memang enggan mengakui. Tetapi, Markis Kido, kakak kandung Pia, mengiyakan kenyataan tersebut. "Mereka memang pacaran," ungkapnya.

Kedekatan Tommy dan Pia terlihat saat Djumharbey Anwar meninggal pada Maret lalu. Tommy mendampingi Pia setelah pemakaman usai, bahkan hingga para pelayat lain meninggalkan lokasi.

Kisah cinta lain yang tak kalah menarik terjadi antara pemain ranking satu dunia Lin Dan dengan Xie Xingfang. Keduanya mencetak prestasi romantis saat bersama-sama menjadi juara dunia 2006.
Bahkan, Xingfang sangat melindungi Lin Dan. Hal tersebut terbukti saat Lin Dan dihina oleh fans Taufik Hidayat pada Asian Games 2006 Doha, Qatar. Waktu itu, Xingfang langsung membalas dengan mengatakan bahwa Taufik adalah pemain sombong. Keduanya malah kerap saling mencuri pandang dan membagi senyum saat berlatih maupun bertanding.




Sampai sekarang pun masih ada bebrapa atlet pelatnas yang cinlok (cinta lokasi).
seperti Hayom Rumbaka dan Manuputty Bellaetrix , Ahmad Tontowi dan Aneke feinya serta Andrei adistia dan Maria Febe .







hmm masih ada lagi gak yahh ?
qt tunggu aja ..
hehehe :)))

Minggu, 12 September 2010

Maria Kristin Yulianti, Karier Penuh episode Tangis-Tawa


"Mau bertemu Markis-Hendra atau Maria Kristin?" sapa seorang pegawai di Pelatnas bulutangkis ketika Bintang bertandang akhir Agustus. Dari obrolan singkat itu kami jadi tahu nama yang disebut-sebut tengah jadi buruan media massa dan perhatian sesama pemain. Ketika kami datang sebulan kemudian memotren Maria Kristin untuk edisi ini, kesan itu makin kental. Selama proses pengambilan gambar, Maria yang memakai gaun putih jadi bahan godaan Sonny Dwi Kuncoro dan kawan-kawan. "suit-suit" ledek Bandar Sigit Pamungkas,seorang pemain junior. "asyik juga nih" tambah Simon Santoso,pemain no. 3 Ina. Maria sendiri hanya mesam-mesem seraya melontarkan balasan " iya nih, mau pindah profesi jadi model" Maria populer dan layang dinobatkan sbg Bintang Potensial tahun ini. Dia mengalirkan gelombang positif ke sektor Tunggal Putri yang sejak pensiunnya Susy Susanti dan kepindahan Mia Audina ke Belanda lesu prestasi. Dia menjadi tombak tim Piala Uber menembus babak final,runner up Ina SS, puncaknya merebut medali perunggu Olimpiade Beijing 2008. Kini Maria melenggang ke posisi 14 dunia. Dengan pencapaian itu Maria meletakkan fondasi dan membuka cakrawala rekan-rekannya. Stigma inferior saat berhadapan dgn pemain putri China kini samar-samar. Lihat saja Adrianti Firdasari yg melesat ke babak perempatfinal Denmark Super Series dengan mengalahkan pebulu tangkis top Wang Chen, Pia Zebadiah merayakan semifinal pertamanya di Taiwan Open,Fransisca Ratnasari melaju ke perempat final Macau Terbuka dgn menggusur pemain 10 bsr dunia Yao Jie, dan Maria Febe juara turnamen Grand Prix Bittburger Open. "saya gembira pemain lain nggak takut lagi saat lawan pemain top. Kami bisa bahu-membahu" tukas dara bertinggi 169 cm ini. Apa yang dicapai Maria tidak datang begitu saja. Niat mencetak prestasi di usia belia, malah jatuh bangun bertahun-tahun. "mau bagaimana ? Saat itu fisik dan teknik saya belum sematang sekarang. Dan pengalaman belum banyak",urai gadis kelahiran Tuban, 2 juni 1985 ini. Sejak masuk pelatnas di usia 17 tahun, karier Maria penuh episode tangis-tawa. Awal yang manis ditoreh, karena baru beberapa bulan di Pelatnas Utama langsung masuk tim inti Piala Sudirman 2003. Tapi dua tahun berjalan Maria "tersisih" , karena dianhap kurang merespons instruksi pelatih dan jelek mental bertandingnya. Pada 2006, awan gelap menaungi langkah Maria. Setelah gagal meloloskan Ina ke putaran final Piala Uber. Ia mendapat ultimatum dari PBSI : juara atau keluar Pelatnas. Maria menjawab peringatan dgn menjuarai sederet turnamen. Lolos dari lubang jarum, bukan bearti Maria lantas dipercaya. Pada 2007, meski peringkatnya sudah menembus 20 besar dunia, lewat berbagai media wakil PBSI lebih menyanjung pemain lain seperti Firdasari dan Fransisca. Tak mutung, Maria membuktikan masih punya taji dgn masuk perempat final Ina Open 2007. Dan namanya baru benar-benar diperbincangkan ketika merebut medali emas Sea Games 2007 dan dinyatakan satu-satunya pebulu tangkis tunggal putri yang lolos olimpiade. "Saya menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Karena makin banyak bertanding, makin menemukan bentuk permainan." Usai Olimpiade, Maria melipat gandakan kerja kerasnya. Pasalnya perhatian orang akan sepak terjangnya makin besar. Sejauh ini hasilnya lbh baik dari tahun lalu. Maria berhasil mencapai babak perempat final Jepang SS . "Memang berat,tapi saya harus konsentrasi dan yakin bisa", ujar Maria yakin. Di tengah kesibukannya, ada banyak alternatif utk memotivasi diri. Caranya ? "menikmati keunikan turnamen,seperti ketika main di Paris yang indah" tukas Maria. Keberadaan sang kekasih yang bermain untuk sebuah club di Jawa Tengah juga melecut semangat. Meski terhalang jarak,Maria enjoy. "teknologi sudah canggih. Tiap mau bertanding kami selalu mengirim sms menyemangati",jelas Maria tertawa. Ke depan, Maria mematok target tinggi. "Masuk 10 besar dunia,juara dunia,dan emas olimpiade 2012!" mungkin utk sebagian orang terlalu muluk,tapi kisah sukses di Olimpiade membuktikan Maria bukan pemimpi. Kerja keras dan keyakinannya menorehkan kebanggaan di hati setiap anak bangsa. Jadi mari dukung dan doakan keberhasilan Maria.

Senin, 06 September 2010

BL CINTA DAMAI !!!!!!

kenapa BL makin memburuk aja ? selesai masalah 1 muncul masalah . sejujurnya gak mau semua ini berantakan kayak gini . apa ini suatu cobaan ?
tp, semua ini dtg dri masing-masing BL, klo gak mau jd gini jgn cari masalah ..
yah tp uda trjadi mo di apain lg ? skrg tinggal ambil sisi positifnya aja, anggap ini angin jahat yg cuman lewat doank ...

BL itu Cinta Damai, gak baik klo ada masalah trus . aplgi ama atlet ..
sumpahh ngerii ak !!

skrg masing2 tenang aja dulu *ak jg pgn tenang hihihihiiii

masalah ama ci'vita itu gak usah dibesar2in lg, toh ci'vit gt krna salah qt sndiri , yg trlalu emosi gt ...
skrg coba qt smua minta maaf ama ci'vita, yakin ci'vit pasti ngerti :)

nah, ttg alay BL itu, awalnya ak sebel bgt emosi gak nahan ..
tp ambil positifnya aja, gak usah d add ato remove aja *ak uda remove loh :p hehehehe

^BL CINTA DAMAI ^



Rabu, 01 September 2010

Maria Kristin Yulianti 'BERAWAL DARI MIMPI'

Pamor nomor tunggal putri Bulutangkis Indonesia kembali naik ketika Maria Kristin Yulianti merebut medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dengan menaklukan pebulutangkis cina, Lu Lan dengan skor 11-21,21-13,21-15.
Bahkan ketika maria mampu menjadi semifinalis pun banyak orang tak menyangka bahwa pebulutangkis berusia 24 tahun ini mampu mencapai babak tersebut,apalagi mempersembahkan medali bagi Indonesia.
Pasalnya,memang ia tak diandalkan mengingat prestasi maria selama awal 2008 belum menunjukan prestasi gemilang, meskipun ia pernah menjadi runner-up untuk super series di djarun Indonesia open 2008,
"selain senang dan bangga, saya juga tidak menyangka bisa sampai sejauh ini di Olimpiade. Tapi, semenjak awal saya memang sudah memiliki mimpi untuk merebut medali di Olipiade," tutur maria kala itu.
Pebulutangkis berkepribadian halus ini menambahkan saat pertandingan dirinya selalu menanamkan motivasi bahwa kesempatan tidak datang dua kali dan kesempatan untuk berlaga di Olimpiade harus digunakan sebaik mungkin.



gue yakin kak Maria pasti bisa jd kayak dulu lagi ..
SEMANGAt kak !!
AKU PADAMU !!
GBU always forever :)